
5 Culture Shock yang Sering Dialami Mahasiswa Indonesia Saat Kuliah di Inggris
Penasaran dengan pengalaman kuliah di Inggris? Yuk, cari tahu 5 culture shock yang sering dialami mahasiswa Indonesia saat kuliah di Inggris, mulai dari kebiasaan makan hingga sistem perkuliahan yang beda banget!
Free Consultation
Culture Shock Kuliah Di Inggris
Kuliah di luar negeri, terutama di Inggris, memang terdengar seru dan penuh tantangan. Banyak mahasiswa Indonesia yang bermimpi belajar di negara Ratu Elizabeth ini, tapi nggak semuanya siap menghadapi culture shock alias gegar budaya! Dari cuaca yang nggak bersahabat sampai kebiasaan orang Inggris yang terkesan "kaku," pengalaman ini bisa bikin kita merasa "lho, kok begini?". Tapi tenang, semua culture shock ini adalah bagian dari adaptasi yang bakal bikin kita makin tangguh. Jadi, apa saja sih 5 culture shock yang sering dialami mahasiswa Indonesia saat kuliah di Inggris? Yuk, kita bahas satu per satu!
Bingung, ini musim apa sebenarnya?
Kalau kamu baru datang ke Inggris, jangan kaget kalau cuacanya suka bikin bingung. Dalam satu hari, kamu bisa mengalami hujan, cerah, mendung, lalu hujan lagi! Nggak heran banyak mahasiswa Indonesia yang akhirnya bawa payung kemana-mana, meskipun cuma ke supermarket.
- Musim dingin yang ekstrem: Buat yang berasal dari daerah tropis, menghadapi suhu di bawah nol bisa jadi tantangan besar. Salju memang indah, tapi jalanan licin bisa bikin jatuh kalau nggak hati-hati!
- Hari yang terasa panjang atau pendek: Saat musim panas, matahari bisa terbit jam 4 pagi dan baru tenggelam jam 10 malam. Sebaliknya, di musim dingin, kamu bakal merasa hari cepat banget karena gelap sudah datang jam 4 sore.
- Gunakan aplikasi cuaca untuk mempersiapkan aktivitas harian.
- Investasikan pada jaket tebal, sepatu tahan air, dan pakaian berlapis.
Belajar kok serasa dibiarkan sendiri?
Kalau di Indonesia kita terbiasa dengan dosen yang sering memberikan arahan, di Inggris, mahasiswa diharapkan lebih mandiri. Jangan kaget kalau dosen hanya memberikan garis besar materi dan tugasnya, sementara sisanya kamu harus mencari sendiri.
Ciri khas sistem kuliah di Inggris:
- Self-directed learning: Kamu akan diminta membaca banyak jurnal, buku, atau artikel tanpa panduan spesifik.
- Diskusi di kelas: Alih-alih mendengar ceramah, mahasiswa diajak aktif berdiskusi. Ini bisa bikin mahasiswa Indonesia yang pendiam merasa minder.
- Deadline yang ketat: Jangan coba-coba menunda tugas, karena toleransi terhadap keterlambatan sangat minim!
- Buat jadwal belajar mandiri dan target mingguan untuk membaca literatur.
- Jangan malu bertanya ke dosen atau teman sekelas kalau ada yang nggak paham.
Mana Nasi?
Orang Indonesia tanpa nasi ibarat sayur tanpa garam. Nah, di Inggris, makanan pokoknya bukan nasi, tapi kentang, roti, atau pasta. Banyak mahasiswa Indonesia yang merasa homesick karena nggak menemukan masakan rumah seperti rendang atau nasi goreng.
Hal yang sering bikin kaget:
- Breakfast yang "ringan": Biasanya hanya berupa roti bakar atau sereal, beda jauh dengan nasi uduk atau bubur ayam.
- Makan malam lebih awal: Di Inggris, makan malam biasa dilakukan sekitar jam 6 sore, sementara di Indonesia, makan malam sering dimulai jam 7 atau 8 malam.
- Harga makanan Asia yang mahal: Ingin makan nasi? Siapkan uang ekstra karena restoran Asia biasanya lebih mahal dibandingkan makanan lokal.
- Belajar masak sendiri! Banyak toko Asia yang menjual bahan-bahan seperti beras, sambal, hingga bumbu instan.
- Coba terbuka dengan makanan lokal seperti fish and chips atau pie daging.
Kok mereka bilang 'sorry' terus?
Orang Inggris terkenal dengan sopan santunnya, bahkan terkadang terlihat berlebihan di mata orang Indonesia. Misalnya, mereka sering berkata "sorry" meski nggak salah, dan sangat memperhatikan personal space.
Contoh culture shock komunikasi:
- Small talk di mana-mana: Jangan heran kalau ada orang yang mengajak ngobrol ringan saat menunggu bus atau di kasir supermarket.
- Nada bicara yang penuh ironi: Humor orang Inggris sering kali menggunakan sarkasme, yang bisa bikin bingung kalau kamu nggak terbiasa.
- Jarang berbicara langsung: Mereka cenderung menghindari konflik dengan berbicara secara halus atau menggunakan kode tertentu.
- Latih kemampuan mendengar dan pahami konteks humor mereka.
- Jangan terlalu serius menghadapi sarkasme; anggap saja bagian dari keunikan budaya mereka.
Semua pesta, aku mau belajar!
Kehidupan mahasiswa di Inggris sering kali identik dengan pesta. Baik itu di pub, klub malam, atau pesta rumah, budaya "party" ini bisa terasa asing bagi mahasiswa Indonesia yang lebih suka suasana tenang.
Hal yang sering mengejutkan:
- Pesta sampai larut malam: Jam pesta di Inggris biasanya dimulai sekitar jam 10 malam dan berakhir dini hari.
- Minuman alkohol jadi hal biasa: Banyak mahasiswa Inggris yang menjadikan minuman alkohol sebagai bagian dari acara sosial.
- Peer pressure: Terkadang ada tekanan sosial untuk ikut pesta meskipun sebenarnya kamu nggak nyaman.
- Jangan merasa harus ikut-ikutan. Jelaskan dengan sopan kalau kamu nggak tertarik.
- Cari komunitas mahasiswa Indonesia atau kegiatan kampus yang lebih sesuai dengan minatmu.
Menghadapi 5 culture shock yang sering dialami mahasiswa Indonesia saat kuliah di Inggris memang bisa jadi tantangan, tapi semuanya adalah bagian dari pengalaman belajar yang berharga. Dengan sikap terbuka dan kemauan untuk beradaptasi, kamu akan merasa nyaman dan bahkan mulai menikmati kehidupan di Inggris.
Jadi, jangan takut untuk keluar dari zona nyaman. Siapa tahu, culture shock yang awalnya terasa berat malah menjadi cerita seru yang akan kamu kenang selamanya! ✨

-
Bagaimana cara mengatasi homesick selama di Inggris?
Coba cari komunitas mahasiswa Indonesia di kotamu. Selain itu, video call dengan keluarga atau teman dekat bisa membantu mengurangi rasa rindu.
-
Apakah sulit beradaptasi dengan aksen Inggris?
Awalnya mungkin terasa sulit, terutama dengan aksen yang beragam seperti aksen British, Scottish, atau Welsh. Namun, sering mendengar percakapan lokal atau menonton film Inggris bisa membantu.
-
Apa tips menghemat biaya hidup di Inggris?
Masak sendiri, gunakan transportasi umum, dan manfaatkan diskon mahasiswa untuk berbagai kebutuhan seperti buku dan hiburan.