Apa yang Membedakan MBBS dengan Pendidikan Kedokteran di Indonesia? | Panduan Lengkap
Kuliah di Korea Selatan

Kuliah Kedokteran di Indonesia Vs MBBS Luar Negeri?


Jika kamu bermimpi menjadi dokter, mungkin pernah mendengar tentang istilah "MBBS." Tapi, apa sebenarnya MBBS itu? Bagaimana sistem pendidikannya dibandingkan dengan pendidikan kedokteran di Indonesia? Yuk kita bahas dari struktur kurikulum hingga prospek karirnya.

Free Consultation


Apa Itu MBBS?

Sebelum membahas perbedaan, mari kita pahami dulu apa itu MBBS. MBBS adalah singkatan dari Bachelor of Medicine and Bachelor of Surgery—gelar sarjana kedokteran yang diterima oleh lulusan kedokteran di berbagai negara, termasuk India, Inggris, dan Australia. Meski istilahnya bervariasi di setiap negara, MBBS secara umum berarti program kedokteran yang mempersiapkan mahasiswa menjadi dokter umum.

Di berbagai negara, MBBS dianggap sebagai program pendidikan kedokteran dasar. Setelah lulus, seorang dokter MBBS bisa memilih untuk melanjutkan pendidikan spesialis atau langsung praktek. Durasi, kurikulum, dan pendekatan studi MBBS berbeda di tiap negara, dan ini juga yang menjadi salah satu pembeda utama dengan pendidikan kedokteran di Indonesia.

  1. Perbedaan Gelar dan Sistem Pendidikan
    • MBBS: Seperti disebutkan, MBBS adalah gelar internasional. Lulusan MBBS dianggap telah menyelesaikan pendidikan kedokteran dasar, dan mereka siap praktek sebagai dokter umum atau melanjutkan ke pendidikan spesialis.
    • Kedokteran di Indonesia: Di Indonesia, lulusan kedokteran biasanya mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) dan harus menyelesaikan tahap co-assistant atau koas untuk mendapat gelar dokter. Setelah itu, mereka bisa mengambil Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) jika ingin mendalami keahlian khusus.
  2. Lama Waktu Studi
    • MBBS: Biasanya membutuhkan waktu 5–6 tahun, tergantung negara dan institusinya. Misalnya, di India, program MBBS berlangsung selama 5,5 tahun (termasuk 1 tahun internship).
    • Pendidikan Kedokteran di Indonesia: Di Indonesia, dibutuhkan waktu sekitar 6–7 tahun untuk menyelesaikan seluruh proses menjadi dokter. Ini termasuk:
      • 3,5–4 tahun untuk memperoleh gelar S.Ked
      • 2 tahun koas, di mana mahasiswa berlatih langsung di rumah sakit
      • Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) sebagai syarat untuk memperoleh izin praktek
  3. Perbedaan Kurikulum Berikut perbedaan dalam kurikulum MBBS dan kedokteran di Indonesia:
    • MBBS: Kurikulumnya sering kali lebih praktis sejak awal, dengan lebih banyak jam klinis. Mahasiswa MBBS belajar dasar-dasar medis, farmakologi, anatomi, patologi, dan banyak lagi dalam kurikulum yang lebih terfokus pada praktek.
    • Kedokteran di Indonesia: Pendidikan kedokteran di Indonesia memulai dengan dasar-dasar teoritis selama tahap S.Ked sebelum masuk ke dunia praktek di tahap koas. Dalam masa koas, mahasiswa mulai berinteraksi langsung dengan pasien di bawah pengawasan, memberikan pengalaman langsung sebelum lulus dan mendapatkan izin praktek.
  4. Internship dan Pengalaman Praktis
    • MBBS: Di beberapa negara, setelah lulus MBBS, mahasiswa langsung masuk ke tahun internship sebagai dokter muda yang bertugas di rumah sakit dengan pengawasan. Masa ini dianggap sebagai bagian dari pendidikan MBBS itu sendiri.
    • Kedoketran di Indonesia: Di Indonesia, internship atau koas adalah bagian dari kurikulum S.Ked yang wajib dilakukan sebelum mendapatkan gelar dokter. Selain itu, setelah menyelesaikan masa koas, lulusan dokter masih harus menjalani UKDI dan sering kali dituntut untuk menjalani Program Wajib Kerja Dokter Spesialis (WKDS) di daerah yang membutuhkan.
  5. Biaya Pendidikan
    • MBBS: Di negara seperti India atau Filipina, biaya pendidikan MBBS mungkin lebih terjangkau dibandingkan di negara-negara Barat, seperti Inggris atau Australia. Banyak mahasiswa Indonesia yang tertarik melanjutkan studi MBBS di luar negeri karena biaya yang lebih rendah.
    • Kedokteran di Indonesia: Biaya kuliah kedokteran di Indonesia bervariasi, tergantung pada apakah kamu masuk perguruan tinggi negeri atau swasta. Namun, karena proses studi yang cukup panjang dan adanya biaya tambahan saat koas, total biaya bisa cukup tinggi.
  6. Izin Praktik dan Registrasi Setelah lulus, langkah selanjutnya adalah mendapatkan izin praktek:
    • MBBS: Lulusan MBBS biasanya perlu menjalani ujian lisensi nasional di negara tempat mereka ingin praktek. Di banyak negara, seperti Amerika Serikat, lulusan MBBS harus menjalani proses residensi yang cukup panjang sebelum bisa praktek penuh.
    • Kedoketran di Indonesia: Di Indonesia, lulusan kedokteran harus lulus UKDI sebagai ujian kompetensi nasional untuk bisa memperoleh Surat Tanda Registrasi (STR) dan izin praktek. Setelah itu, mereka baru bisa bekerja sebagai dokter umum atau mengambil program spesialis.
  • Kelebihan MBBS
    • Pengakuan Global: MBBS diakui secara luas di berbagai negara, sehingga memudahkan dokter yang ingin bekerja atau melanjutkan pendidikan ke luar negeri.
    • Praktek Langsung: Mahasiswa MBBS mendapatkan lebih banyak pengalaman klinis sejak awal.
    • Pilihan Spesialisasi Lebih Banyak: Lulusan MBBS sering kali memiliki akses lebih luas ke program spesialis internasional.
  • Kekurangan MBBS
    • Kendala Bahasa dan Budaya: Studi di luar negeri menghadapkan mahasiswa pada tantangan bahasa dan budaya yang berbeda.
    • Lisensi Praktik: Izin praktek di negara lain bisa jadi lebih sulit, tergantung pada persyaratan lokal.
    • Biaya Hidup di Luar Negeri: Meskipun biaya kuliah bisa lebih murah, biaya hidup di negara lain bisa cukup tinggi.
  • Kelebihan Pendidikan Kedokteran di Indonesia
    • Adaptasi Lingkungan Lebih Mudah: Belajar di Indonesia berarti tidak perlu menghadapi kendala bahasa dan budaya.
    • Jaringan Profesional Lokal: Memudahkan dalam membangun koneksi di dalam negeri, penting untuk karier di Indonesia.
    • Peluang Karier di Dalam Negeri: Dengan STR dari Indonesia, lulusan kedokteran bisa langsung bekerja sebagai dokter di dalam negeri.
  • Kekurangan Pendidikan Kedokteran di Indonesia
    • Biaya Koas yang Tinggi: Tahap koas di Indonesia sering kali menambah beban biaya bagi mahasiswa.
    • Kesempatan Internasional Terbatas: Pendidikan kedokteran di Indonesia mungkin kurang dikenal di negara lain, sehingga menghambat kesempatan bekerja di luar negeri.
    • Proses Panjang dan Kompleks: Waktu yang dibutuhkan untuk menjadi dokter penuh cukup panjang dibandingkan dengan beberapa negara lain.

Memutuskan antara MBBS dan pendidikan kedokteran di Indonesia tentu bukan perkara mudah! Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus dipertimbangkan dengan cermat. Bagi kamu yang bercita-cita berkarier di luar negeri, MBBS mungkin menjadi pilihan yang lebih fleksibel. Namun, bagi yang ingin fokus bekerja di Indonesia, pendidikan kedokteran lokal bisa jadi pilihan yang lebih tepat.

Semoga penjelasan ini membantu menjawab pertanyaan Apa yang membedakan MBBS dengan pendidikan kedokteran di Indonesia? Apa pun pilihanmu, tetap semangat dan tekunlah belajar, karena perjalanan menjadi dokter bukanlah perjalanan yang mudah—tapi pasti sangat berharga! Masih bingung? yuk bimbingan langsung dengan tim Astronaut dari Starship Education!

Starship Education - FAQ
FAQ
  • Apakah lulusan MBBS bisa langsung praktek di Indonesia?

    Tidak, lulusan MBBS dari luar negeri harus melalui proses adaptasi di Indonesia, termasuk mengikuti UKDI dan proses registrasi.

  • Apakah ada program MBBS di Indonesia?

    Tidak, Indonesia tidak menggunakan sistem MBBS, melainkan gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) yang kemudian dilanjutkan dengan gelar profesi dokter.

  • Apakah lulusan kedokteran Indonesia bisa berkarier di luar negeri?

    Bisa, namun mereka harus memenuhi syarat lisensi di negara tujuan.